Beberapa bulan lagi paspor saya mau habis. Karena saya memiliki pass tinggal di singapura maka saya bisa perpanjang / bikin paspor di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura. Ternyata bikin paspor di KBRI Singapura lebih cepat dan gampang dari pada bikin paspor di Kantor Imigrasi di Indonesia (paling tidak di Bandung). Dan yang jelas… gak ada calo 🙂 

Awalnya saya cari info dulu dari website KBRI Singapura dan dari teman-teman yang sudah pernah bikin paspor disini. Info tentang syarat dan prosedur bisa dilihat disini: http://www.kbrisingapura.com/eservices_cit_dok3.php?lang=eng

Di KBRI Singapura gak ada studio fotonya. Jadi harus foto sendiri di luar. Dari Budi saya dapat info bahwa sebaiknya foto dulu di studio foto yang hasil foto nya “pasti disetujui” KBRI. Studio ini dulu katanya beroperasi di KBRI, tapi sekarang sudah tidak lagi. Lucunya, setiap kali orang yang datang ke KBRI untuk bikin paspor dan belum punya foto akan dikasih secarik kertas yang isinya alamat studio foto ini. Alamatnya ada disini:

Bluefin Overseas Pte. Ltd.
Orchard Tower
400 Orchard Road #05-19
Singapore 238875
Telp 62351387

Sehari sebelumnya saya coba telp ke studio itu. Ternyata bukanya jam 0900-1630, weleh… berarti gak bisa pulang dari kerja nih. Ya udah saya putuskan besok pagi sajake studio itu terus langsung ke KBRI, biar sekali jalan.

Besoknya, Jumat, pagi-pagi saya pergi dengan MRT berdesak-desakan dengan orang-orang yang pergi kerja… wuih alhamdulillah kantor saya dekat rumah dan gak di tengah kota, jadi gak perlu berdesak-desakan tiap hari. Saya turun di Orchard MRT, keluar ke Orchard Road ke arah utara (arah toko buku Borders). Lokasi Orchard Tower ada disisi lain jalan. Masuk ke dalam pertokoan Orchard Tower masih sepi, belum pada buka toko nya. Saya naik eskalator, ternyata pertokoan ini cuman sampai lantai 4. Weleh, mana lantai 5 nya. Cari-cari di pojokan ada lift, dengan lift baru bisa sampai ke lantai 5.

Sampai di studio seorang ibu melayu langsung menyapa dari mejanya. Meminta paspor lama saya dan menyuruh saya duduk menunggu. Lucu juga ngelihat gaya si ibu ini, tingkahnya ke karyawan dan ke pelanggan yang datang untuk foto seperti gaya seorang bunda ke anaknya memberi instruksi. Gak sampai 10 menit beres, ongkos nya SGD 15. Lalu saya langsung keluar ke taxi stand.

Di Taxi stand ketemu dengan seorang ibu dan anaknya yang tadi barusan sama-sama foto juga. Si ibu langsung menyapa “Mau ke KBRI?”, “Iya Bu” jawab saya. “Kita sharing taxi aja ya”, kata si ibu. “Ok”, lumayan ngirit saya pikir, meskipun perjalanan dengan taxi ke KBRI gak jauh, gak sampai 10 menit kami sudah sampai. Sampai disana saya dan si ibu berebut bayar taxi, akhirnya saya biarkan si ibu bayar. Keluar dari taxi saya kasih uang nya ke si ibu. Si ibu bilang, “Udah gak usah”, “Lho ibu ini gimana, tadi katanya sharing”. Ya udah.. namanya juga rezeki.

Masuk KBRI, di gerbang seperti biasa tukar tanda pengenal dengan kartu tamu. Satu-satunya tempat di Singapura yang mana KTP bisa berlaku, hehe. Masuk ke dalam, saya langsung ambil no antrian, lalu langsung ke loket minta form PERDIM 14 warna hijau. Petugas tanpa banyak tanya langsung kasih form itu berikut selembar kertas berisi daftar syarat pengurusan paspor yang isinya mirip seperti di website. Tapi disitu disebutkan diperlukan fotocopy dokumen-dokumen yang diminta. Waduh, saya belum copy, di singapura lumayan susah cari tempat fotocopy. Alhamdulillah ternyata di bagian belakang kompleks KBRI (sebelum masjid) ada tempat fotocopy. Saya langsung kesana… walah… ngantri… ya udah, ngantri aja.

Selesai fotocopy, sambil menunggu no antrian dipanggil saya isi form hijau itu. Gak lama no antrian saya dipanggil, saya diberi tanda terima, terus disuruh bayar ke kasir, SGD 40, sekitar rp 256rb saja (di Bandung kalau tidak salah total sekitar 350rb). Selesai bayar, saya serahkan kuitansi nya ke loket, dan saya diminta tunggu. Gak lama nama saya dipanggil, diminta tanda tangan dan di paspor dan cap jempol. Lalu langsung diberi slip untuk ambil paspor. Hari Rabu!! Wow, cuman 3 hari kerja. Kalau di Bandung sekitar seminggu bahkan bisa lebih kalo lagi rame-ramenya.

Total waktu di KBRI hanya sekitar 1.5 jam (termasuk antri fotocopy). Gak pake ngantri foto, atau ngantri wawancara seperti kalau bikin paspor di Indonesia. Sampai sekarang saya gak ngerti, kenapa mau bikin paspor aja kok pake wawancara ya, pertanyaannya basa-basi lagi… jawabannya juga basi-basi… hehe. Emang bisa ditolak ya kalo hasil wawancaranya gak bagus? Bukan nya pergi ke luar negeri dan punya paspor itu adalah hak tiap warga negara.

Hari Rabu nya saya ke KBRI lagi untuk ambil paspor nya. Kalau untuk pengurusan paspor harus datang pagi (buka jam 0900-1200), untuk ambil paspor harus sore (jam 1500-1700). Sampai di KBRI, langsung ke loket, tidak ada antrian. Gak sampai 2 menit, beres.

Sayang, gak dikasih sampul paspor. Terpaksa saya pakai sampul lama yang sudah mulai sobek-sobek.